Ini akan menjadi alasan mengapa Anda perlu mencari teman perjalanan yang cocok.
Berbagai promo tiket perjalanan tentulah menjadi hal yang sungguh menggiurkan. Tak heran jika kesempatan ini tak ingin dilewatkan begitu saja. Karena enggan pergi seorang diri,
Anda pun segera mengajak siapapun yang bisa menemani perjalanan tersebut. Stop it before you regret it, Glitzy. Being random is fine but sometimes prevent something would be better.
Tahukah Anda jika teman perjalanan merupakan salah satu hal paling fundamental yang menentukan menyenangkan atau mengesalkannya perjalanan? Alih-alih mengembalikan semangat, teman perjalanan yang salah justru dapat membuat Anda kesal dan tak bersemangat saat kembali beraktivitas. Seperti apakah teman yang dapat membuat perjalanan menjadi mengesalkan? Check this out, Glitzy.
Sering Mengeluh
Sedikit-sedikit mengeluh lelah, bad mood, harga mahal, malas, dan masih banyak lagi keluhan lainnya. Tentu hal ini justru akan membuat Anda repot dan tidak dapat menikmati perjalanan dengan maksimal. Terpikirkan untuk meninggalkannya dan melakukan perjalanan secara terpisah? Jika Anda ingin melakukan ini, resiko berikutnya adalah dibicarakan di belakang, difitnah, dan tentunya menimbulkan permusuhan dengannya.
Jam Karet
Ini adalah salah satu hal paling mengesalkan jika Anda adalah tipe orang yang memiliki banyak tujuan di lokasi liburan. Misalnya, Anda sudah mengatakan padanya jika jam 10.00, Anda akan pergi ke suatu lokasi. Ia pun menyetujui dan terdengar tertarik untuk ikut. Namun karena ia bukan orang yang menghargai waktu, maka Anda terpaksa menunggunya hingga satu atau dua jam. Kesal? Of course!
Jorok
Tidak ada yang lebih mengesalkan daripada memiliki teman sekamar yang jorok kala berlibur. Baju kotor tersebar di kamar hotel, kamar mandi kering yang berubah menjadi kamar mandi basah, bekas makanan yang tak dibereskan, hingga bau tidak sedap akibat tingkahnya yang jorok. Terbayangkan saat harus berurusan dengan teman perjalanan seperti ini?
Suka Mengatur
Perdebatan akan mewarnai perjalanan Anda yang—seharusnya—menyenangkan. Hal ini akan semakin parah ketika Anda adalah orang yang suka bersantai saat berlibur. Liburan yang seharusnya menjadi obat pengusir stres, justru berubah menjadi perjalanan yang membuat depresi. Tentu hal ini sangat Anda hindari, Glitzy.
Beda Anggaran Dana
Anda adalah liburan koper dan ia adalah tipe ransel—atau sebaliknya. Memang tak ada masalah dengan hotel dan tiket pesawat karena biasanya sudah dipersiapkan sebelum memulai perjalanan. Namun sisanya, Anda akan menemukan banyak perbedaan. Entah senang-senang Anda yang menjadi terbatas, atau mengakui pada teman perjalanan jika uang Anda kurang.
Mudah Panik
‘Let’s get lost’ bukanlah moto hidup darinya. Akibatnya, ia pun mudah panik saat salah jalan, tertinggal bus (saat tur), kehilangan uang, atau hal-hal buruk lainnya yang sangat memungkin terjadi ketika sedang berlibur. Alih-alih memikirkan solusi dari kondisi yang ada, Anda justru akan kesal dan sulit untuk menemukan jalan keluarnya. Bukankah seharusnya teman perjalanan adalah tempat untuk berbagi selama berlibur?
Selalu Menyalahkan
Mirip dengan mudah panik namun karakter ini mengekspresikan kepanikannya dengan menyalahkan Anda. Misalkan, mobil yang Anda sewa mogok. Dengan nada meninggi ia akan mengatakan bahwa kemogokan tersebut disebabkan karena Anda tak mencari tempat penyewaan mobil dengan benar. Bukan memecahkan permasalahan, Anda dan dia pasti akan bertengkar tanpa menyelesaikan permasalahan yang ada.
Inilah mengapa Anda tak bisa langsung menentukan teman liburan secara asal. Ada hal-hal yang perlu dicocokkan agar perjalanan tersebut terasa menyenangkan dan tidak berubah menjadi bencana.