Jangan dipaksa, Anda harus mengetahui tanda-tanda si Kecil belum siap tidur sendiri.
Durasi baca: 50 detik.
Masalah tempat tidur anak memang menjadi perdebatan diantara orangtua. Beberapa orangtua beranggapan bila anak sebaiknya tidur bersama orangtua, namun sebagian lainnya berpendapat bila anak sebaiknya tidur sendiri. Agar lebih memahami anak, kenali tanda anak belum siap untuk tidur sendiri berikut ini.
(BACA JUGA:Bantu Anak Tidur Nyenyak dengan Terapi Sensori)
SERING BANGUN MALAM HARI
Anak biasanya sering bangun di tengah malam untuk mencari keberadaan orangtua. Setelah mereka mengetahui bila orangtua masih ada di sampingnya, anak akan kembali tidur. Bila anak Anda masih mempunyai kebiasaan ini, sebaiknya lakukan kembali tahapan membiasakan anak untuk tidur sendiri. Jangan langsung ditinggal sendirian di kamar.
Cobalah untuk melakukan perjanjian untuk menemani si Kecil tidur. Misalnya, Anda akan tidur menemani si Kecil selama 30 menit. Setelah itu Anda akan pindah ke kamar Anda sendiri. Lakukan selama seminggu. Minggu berikutnya kurangi waktu Anda menemani anak menjadi 20 menit, dan seterusnya.
REWEL TENGAH MALAM
Rewel dan menangis tengah malam sebenarnya adalah bentuk penolakan yang kuat dari anak. Meskipun pada awalnya anak ditemani oleh orangtua, namun saat mereka menyadari bila orangtua tidak menemani lagi anak bisa saja merasa kaget, takut, dan sebagainya.
(BACA JUGA: Terapi Sensori: 6 Cara Agar Batita Bisa Tidur Nyenyak)
Pada dasarnya, anak hanya ingin ditemani oleh orangtuanya.
ANAK SERING GOYAH SAAT BANGUN TIDUR
Saat bangun tidur dan masih setengah sadar, anak masih susah menjaga keseimbangannya. Ini menandakan bila anak belum cukup umur untuk tidur sendiri. Memaksakan anak untuk tidur sendiri dengan kondisi yang seperti ini akan membahayakan keselamatan mereka.
Daripada memaksa anak untuk tidur sendiri di kamar yang berbeda, Anda bisa mengajari mereka untuk tidur di kasur yang terpisah dahulu. Dengan cara ini mereka tetap bisa tidur bersama orangtua meski berbeda tempat tidur.